Ujian Apalagi Setelah Ini?

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Image Source: www.maybe-sailing.com
Jadi ceritanya, saya mau mengapresiasi diri dengan update blog, hahahaa. Saya ingat tulisan seorang senior, berdasarkan penelitian, perempuan bisa berbicara 20 ribu kata setiap hari, padahal laki-laki hanya sekitar 7 ribu kata. Banyak banget ya bisa sampai 20 ribu? Saya juga heran, hehe. Tentu tidak semua. Menurut saya pribadi, perempuan memiliki cara lain untuk mengungkapkan ucapan. Ada yang memang diutarakan dengan berbicara, ada yang mampu diutarakan dengan menulis, ada yang diutarakan dengan menggambar. Beragam. Kalau saya pribadi lebih ke menulis (tulis tangan & mengetik) serta sesekali menggambar, kecuali jika bertemu dengan orang-orang tertentu, bisa jadi saya dominan berbicara. Kalau teman-teman, bagaimana?

Setelah ibadah subuh, saya membuka ponsel dan uninstall beberapa sosial media seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Kalau WhatsApp belum bisa, karena butuh untuk berkomunikasi dengan teman dan klien. Saya percaya setiap pekerjaan punya pressure-nya masing-masing. Dan profesi baru saya ini ternyata juga punya pressure yang akhirnya membuat saya melampiaskannya ke media sosial, hehe. Namun alhamdulillah, Allah memang sungguh Mahabaik. Saat kita meminta pertolongan-Nya, Allah pasti akan memberi kekuatan dan petunjuk. Akhirnya saya putuskan untuk hiatus media sosial sementara waktu hingga salah satu target saya terlampaui. Cara melampiaskan pressure tersebut saya alihkan ke hal-hal yang lebih positif dan produktif, Insya Allah.

Hal-hal yang sedang dan semoga dapat rutin saya lakukan adalah kembali menulis buku harian dan meningkatkan ibadah sunnah. Saya juga berlatih mengembalikan niat awal kenapa saya memutuskan untuk menjalani profesi saat ini (per 2019, saya mulai belajar bisnis sederhana dan menjadi copywriter paruh waktu). Ada sebuah hadits yang menggugah saya, dan saya sangat ingin bisa melakukannya meskipun terasa tidak mudah. Sebelum saya berbagi hadits-nya, doakan saya ya, agar terhindar dari sifat riya;, terhindar dari sifat 'ujub, terhindar dari sifat sum'ah, dan terhindar dari sifat takabur. Aamiin.

Saya selalu ingin, apa-apa yang saya pelajari, dapat saya amalkan dan saya bagikan agar orang lain mendapatkan hikmahnya. Sungguh, istiqomah itu tidak mudah, tapi selama kita yakin akan pertolongan-Nya, semoga Allah mudahkan.

Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ

"Barangsiapa yang mengerjakan dua belas raka’at shalat sunnah rawatib sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya suatu rumah di surga."

Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim dari Ummu Habibah. Dikeluarkan pula oleh At Tirmidzi dengan sanad yang hasan. (1) Siapa yang tidak mau dibangunkan rumah oleh Allah di surga-Nya? Maasya Allah, saya tidak tahu apakah suatu hari nanti mampu membangun rumah di suatu kota/desa, tapi saya ingin sekali memiliki tempat peristirahatan terbaik di surga-Nya. Semoga.

Dari ‘Aisyah radiyallahu ‘anha, ia berkata (2),

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada shalat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum dzuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah ‘isya, dan dua rakaat sebelum subuh“. (HR. At-Tarmidzi no. 414, An-Nasa’i no. 1794)

Kalau dihitung rakaat shalat sunnah & wajib pada waktu dzuhur ada 10 rakaat: 4 rakaat qobliyah, 4 rakaat shalat dzuhur, 2 rakaat ba'diyah. Hehee, kalau untuk orang awam mungkin akan terasa berat sekali, tapi Insya Allah bisa. Saat pernah beberapa kali melihat salah satu teman selalu melakukannya, saya pikir itu juga berat. Tapi saat mencoba menjalaninya, ternyata tidak seberat yang saya pikirkan.

Oh iya, ada satu hadits lagi terkait waktu dzuhur. Berdasarkan riwayat dari Imam Ahmad dan penulis kitab Sunan yang empat dengan sanad yang hasan dari Ummu Habibah. Ia mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (3),

مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ

“Barangsiapa yang menjaga shalat qobliyah Dzuhur sebanyak empat raka’at dan ba’diyah Dzuhur empat raka’at, maka Allah mengharamkan baginya neraka.”

Apabila ba'diyah dzuhur kita tambah menjadi empat rakaat, ada keutamaan lain yang akan kita dapatkan dari Allah. Maasya Allah, Allah akan mengharamkan neraka bagi yang mengerjakannya. Rasanya maluuu banget sama Allah, padahal manusia memiliki banyak khilaf (terutama saya pribadi), tapi Allah senantiasa menunjukkan kasih sayang-Nya kepada manusia.

Allah, ujian apa lagi setelah ini? Semoga setiap ujian tidak membuat kami putus asa atau bahkan menjauh dari-Mu. Semoga segala gundah gulana, rasa sedih, kecewa, marah, justru membuat kami bertaubat dan mendekat kepada-Mu. Semoga Engkau senantiasa memberikan kenikmatan bersujud setiap hari hingga akhir hayat kami. Jangan Engkau hilangkan ujiannya, namun kuatkan kami menghadapinya. Semoga Engkau izinkan ujian tersebut mengantarkan kami menjadi lebih shalih dan pantas menghuni surga-Mu, menemui-Mu dan Rasul-Mu. Aamiin.

Sebagai penutup, saya kutip kalimat dari akun @quransayings yang telah saya sederhanakan:

"Having Allah on your side, doesn't mean sailing on an ocean with no waves and no storms. It means sailing in a ship, which no waves and no storms will sink your ship."


Wassalam.

__________

Sumber:
(1) https://rumaysho.com/1074-jumlah-rakaat-shalat-rawatib-sehari-semalam.html
(2) https://muslim.or.id/4602-tuntunan-shalat-sunnah-rawatib.html
(3) https://rumaysho.com/1074-jumlah-rakaat-shalat-rawatib-sehari-semalam.html

0 Comments