Pembayaran Digital Menjawab Kebutuhan Generasi Milenial

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Sebagai seorang milenial yang juga seorang pekerja lepas, saya tentu membutuhkan 'ruang' agar tetap bisa meningkatkan wawasan dan mengikuti perkembangan zaman. Selain kursus dan rajin membaca buku, podcast adalah alternatif pilihan tepat lainnya bagi saya.

Sekarang saya sedang senang-senangnya mendengarkan podcast, terutama di waktu melakukan pekerjaan rumah seperti saat menyetrika. Maklum, menyetrika pakaian adalah kegiatan yang paling tidak saya sukai karena sangat membosankan, hahaha. Jadi saya memutuskan menyetrika sambil mendengarkan podcast agar semangat dan tetap produktif. Dan ternyata manjur! Menyetrika jadi kegiatan yang tak lagi menyebalkan seperti sebelumnya.

Karena tidak semua topik podcast dapat saya akses, akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar sebagai member premium di aplikasi tersebut. Saya memang lebih suka melakukan investasi dari leher ke atas (baca: untuk otak) daripada berbelanja hal yang sekadar saya inginkan namun tidak terlalu saya butuhkan. Saya masih ingat, belanja online pertama yang saya lakukan dulu adalah untuk pembelian buku yang menunjang proses magang saya di sebuah perusahaan kreatif. Dan kali ini, transaksi #pakaiQRstandar pertama kali adalah untuk aktivasi akun premium, demi bisa mengakses poscast berkualitas yang menunjang pekerjaan saya sebagai freelance copywriter dan ghostwriter.

Apa itu QR Standar?

QR Code atau quick response code merupakan perkembangan teknologi yang memudahkan kita melakukan berbagai transaksi hanya dengan melakukan scan kode melalui smartphone. QR Code memiliki bentuk berupa susunan kotak berwarna hitam yang menyimpan beragam data milik toko atau penyedia jasa. Oleh Bank Indonesia (BI) kemudian distandarisasi dengan nama QRIS atau QR Code Indonesia Standard.

Mengutip website finance.detik.com, standardisasi itu ditujukan supaya alat pembayaran jenis QR Code bisa memberikan manfaat maksimal bagi Indonesia. Filianingsih yang juga menjabat sebagai Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI mengatakan, pihaknya melakukan standardisasi ini karena banyak kemudahan yang bisa didapatkan oleh masyarakat dari penggunaan QR Code.

Bagaimana cara menggunakan kode QR?

Saat saya melakukan transaksi dengan Inspigo—salah satu aplikasi penyedia podcast, caranya sungguh mudah dan praktis. Karena sudah tiga tahun ini saya biasa menggunakan GoPay, maka saya melakukan pembayarannya melalui aplikasi tersebut. Saya hanya perlu log in ke website Inspigo melalui laptop, memilih dan klik tombol Premiun Inspigo, memilih jangka waktu berlangganan dan metode pembayaran, hingga akhirnya keluar kode QR seperti gambar di bawah ini.

Kode QR yang harus di-scan melalui aplikasi Go-Jek
Selanjutnya saya membuka aplikasi Go-Jek melalui smartphone dan pilih serta klik menu Pay.

Kiri: tampilan menu aplikasi Go-Jek | Kanan: tampilan setelah kode QR berhasil di-scan
Menurut saya, cara transaksi dengan merchant lainnya tidak jauh berbeda dengan aplikasi Inspigo. Bagi teman-teman pengguna selain GoPay juga tidak perlu khawatir, transaksi QR Standar dapat dilakukan dengan OVO, LinkAja, dan aplikasi e-money lainnya. Dengan hadirnya QR Standar, bukan hanya saya yang merasa terbantu dengan kemudahannya. Saya rasa generasi milenial lainnya juga sependapat. Sehingga tidak berlebihan jika kalimat #QRStandarPembayaranDigitalAlaMillenial adalah benar adanya.

Untuk mengedukasi masyarakat mengenai QRIS, Bank Indonesia bahkan mengadakan #Feskabi2019 (Festival Edukasi BI) yang dikemas dalam talkshow serta workshop yang atraktif dan kreatif ala milenial untuk #GairahkanEkonomi.

Kini sudah saatnya seluruh generasi milenial turut berkontribusi dalam perekonomian digital di Indonesia, khususnya dengan memanfaatkan teknologi QR Standar. #MajukanEkonomiYuk!

0 Comments