Melejitkan Potensi Diri, Meraih Rida Ilahi

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

(Photo by Jake Hills on Unsplash)

Hai! Lama tak berkabar di blog ini, lebih setengah tahun sejak tulisan terakhir yang terunggah. Sekitar tiga pekan sejak awal Agustus saya mengalami hari-hari yang cukup berat. Sepekan terakhir yang paling menyesakkan hati dan pikiran. Tapi saya tidak boleh terlalu lama terpuruk, saya ingat sekali hal yang saya dapat dari salah satu video TEDx Talks yang saya tonton, bahwa keadaan yang saya alami saat ini adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri. Pun video Ustadz Nouman Ali Khan, barangkali hal yang terjadi dan tidak saya sukai ini adalah cara Allah untuk menjaga hamba-Nya dari suatu hal yang belum atau tidak disadari.

Juni lalu saya pernah menulis sebuah konten di suatu akun Instagram, konten itu berjudul Melejitkan Potensi Diri. Hari ini akan saya tulis kembali di blog ini dengan banyak sekali tambahan. Semoga bermanfaat untuk teman-teman ya, setidaknya bisa menjadi pengingat jika suatu hari saya lalai.

***

Pernahkah kamu merasa belum berkembang sementara orang lain sudah jauh melesat melampaui mimpinya? Pernahkan kamu merasa sakit hati, kecewa, marah, tidak bisa fokus melakukan aktivitas, hingga kamu mengurung diri di kamar dan tak berprogres sama sekali? Bukan, ini bukan saatnya mengutuk diri atas segala kekurangan, bukan pula hal yang bijak jika terus membanding. Barangkali ini waktu yang tepat untukmu melejitkan potensi dan bergerak maju. Hidup nggak melulu berisi keluh kesah, beri waktu untuk sedih atau rasa apa pun yang menyapa, kita selalu bisa mengambil sikap untuk kembali tegak dan menghadapi realita. Saya tahu, ini bukan hal yang mudah, tapi apa salahnya kita coba?

Miliki Keyakinan

Tak semua orang bisa percaya pada hal yang tak nampak atau tak ada wujudnya. Namun, inilah seni keyakinan, apalagi jika keyakinan itu bermuara kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Yakinlah bahwa kita bisa melewati kesulitan dan tantangan yang ada, yakinlah dan bersemangatlah bahwa Sang Pencipta akan selalu membersamai.


حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَابْنُ نُمَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ عُثْمَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Idris dari Rabi'ah bin 'Utsman dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta 'ala daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan; 'Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu'. Tetapi katakanlah; 'lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungkapan kata 'law' (seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan syetan.'" (Hadits Shahih Muslim No. 4816)


Seperti kalimat yang saya tebalkan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan kita agar bersungguh-sungguh mencapai hal yang bermanfaat untuk diri kita serta meminta pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Percaya pada dirimu bahwa kamu bisa mewujudkan impianmu. Berusahalah dengan sebaik mungkin dan serahkan hasilnya kepada Sang Pencipta, karena hasil tak akan pernah mengkhianati usaha. Kalaupun kita tak bisa menuai hasilnya di dunia, bukankah akhirat adalah tempat berpulang yang sesungguhnya? Tenangkan hati, jangan risau berlarut-larut. Allah Maha Melihat, dan Allah melihat setiap upaya hamba-Nya.

Buat Dirimu Tak Tergantikan

Kita tidak bisa mengontrol hal-hal yang ada di luar kendali kita, seperti sikap orang lain terhadap diri kita, perbuatan dan ucapan yang mereka tujukan kepada kita, dan sebagainya. Tapi kita selalu bisa mengontrol bagaimana perilaku kita, yakni ucapan dan perbuatan. Sekali lagi, hal ini memang tidak mudah. Namun kita selalu bisa untuk terus mencobanya. Jadilah versi terbaik diri kita, teruslah berkarya, niatkan untuk mendapat rida Allah Subhanahu wa Ta'ala, buat diri kita tak tergantikan. Semoga Allah mengirim orang-orang yang mampu melihat potensi yang ada di dalam diri dan mendukung kita untuk melampaui mimpi.

Bangun Hubungan Baik

Menjaga hubungan baik dengan manusia itu penting, bukan karena kamu ingin dapat sesuatu dari orang tersebut, hubungan yang seperti itu tidak akan bertahan lama. Bangunlah pertemanan yang tulus dan saling mendukung. Dan jangan lupa membangun hubungan vertikal, yakni hubungan kita dengan Allah  Subhanahu wa Ta'ala. Melatih diri terus menerus untuk rajin beribadah kepada-Nya, tak hanya ibadah wajib, namun juga ibadah sunah. Inilah pentingnya memiliki hubungan baik dengan manusia yang mempunyai prinsip yang sama untuk terus memperbaiki diri, sehingga bisa saling mendukung dalam mengerjakan hal-hal baik dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran demi meraih rida-Nya.

Selalu Belajar

Terkadang belajar itu melelahkan, jika sudah begitu maka saya akan mengingat kembali nasihat Imam Syafi'i, "Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan." Maka kita harus melatih diri mengeksplorasi hal-hal yang harus dilakukan. Terus belajar hal baru dan tantang diri kita untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kita bisa tanya ke diri kita jika mulai kendor semangatnya, "Kalau nanti meninggal, mau dikenal sebagai apa?" Semoga terlaksana segala amalan yang membawa manfaat, semoga Allah beri kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan melampaui impian. Aamiin.

***

Referensi: https://www.hadits.id/hadits/muslim/4816


0 Comments