(Photo by Dayne Topkin on Unsplash) |
Semakin bertumbuhnya industri kreatif khususnya di Indonesia, kebutuhan terkait profesi copywriter atau penulis wara semakin meningkat. Beberapa kali ada yang bertanya kepada saya mengenai cara menjadi seorang copywriter untuk pemula, ada juga yang merasa butuh mencoba tantangan baru karena belum menemukan hal yang benar-benar ingin dilakukan. Sebenarnya keahlian menulis bisa dipelajari oleh siapa pun, bukankah komunikasi adalah kebutuhan semua orang? Hanya saja, copywriting adalah salah satu bentuk komunikasi melalui tulisan, baru kemudian bisa diejawantahkan ke berbagai media bahkan audio visual.
Jika kamu yang membaca ini termasuk yang ingin memulai karier sebagai copywriter, maka waktu yang tepat untuk memulainya adalah sekarang. Berikut tujuh tips yang bisa kamu coba untuk mulai membangun karier sebagai seorang copywriter.
1. Mulai dengan Doa
Berdoa adalah hal yang sering terlewat ketika mulai berusaha, umumnya orang melakukan usaha apa pun untuk mencapai tujuannya, tetapi baru berdoa di akhir usahanya. Padahal doa adalah kunci utama Allah mengabulkan keinginan atau harapan kita. Mulai saat ini, yuk, kita biasakan meminta pertolongan Allah terlebih dahulu sebelum berikhtiar. Agar saat berhasil meraihnya, kita mendapat keberkahan atas nikmat tersebut. Kalaupun gagal, setidaknya kita dapat pahala atas doa yang kita panjatkan dan ikhtiar yang telah kita lakukan, insyaallah.
2. Perbanyak Membaca
"Membaca" di sini bukan hanya membaca buku atau artikel di internet, melainkan membaca kehidupan. Seorang copywriter haruslah peka terhadap kejadian sekitar, terutama bagaimana sikap kita menghadapi hal tersebut. Kenapa itu penting? Sederhananya, bagaimana mungkin kita membuat iklan dengan target market Ibu paruh baya, kalau kita menolak untuk berinteraksi dan mempelajari psikologis mereka? "Membaca" bagi saya merupakan aktivitas membuka diri terhadap sesuatu yang baru, meskipun bisa jadi kita tetap memegang teguh prinsip-prinsip tertentu dalam kehidupan ini.
3. Menganalisa Iklan
Saat menonton video entah itu melalui tv atau aplikasi, pernah, nggak, kamu merasa sebal dengan iklan yang muncul? Dulu saya pernah, hehe. Namun, saat awal belajar tentang periklanan, saya berlatih menyukai iklan-iklan yang saya tonton. Kadang justru mencari iklan di YouTube, hahaha. Tak hanya ditonton, tapi juga dicari tahu kenapa iklan tersebut bisa ngena di hati, kalau perlu ditranskrip dan dipelajari skripnya lebih dalam.
4. Membuat Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan karya yang pernah kita kerjakan, wujudnya bisa beragam. Namun, dalam pembahasan ini tentu portofolio yang dimaksud adalah dalam bentuk tulisan. Banyak sekali cara untuk membuat portofolio, jika kamu mahasiswa, bisa dengan memaksimalkan tugas-tugas kuliah terkait naskah iklan, atau hasil karya yang pernah diikutkan dalam lomba periklanan. Jika kamu adalah seorang yang ingin pindah profesi, bisa dengan membuat studi kasus, atau berlatih menulis copywriting dan meminta bantuan rekan desainer untuk membuat visualnya.
5. Menulis di Blog atau Website Pribadi
Blog ini (nurfauziah.com) dibuat sebelum saya lulus kuliah, walaupun sempat berganti alamat blog beberapa kali, hingga akhirnya menggunakan alamat yang sekarang. Memiliki blog atau website pribadi akan membantu personal branding, karena kamu bisa meninggalkan jejak-jejak tulisan dengan topik yang beragam, seperti opini, cerpen, tips, dan informasi lainnya. Menulis di blog atau website pribadi akan menambah portofoliomu.
6. Aktif di Media Sosial
"Aktif" di sini bukan berarti harus upload konten di semua platform media sosial pribadi, setidaknya kita tetap update terkait penggunaan dan manfaatnya. Namun, jika kamu sanggup untuk merawat banyak platform media sosial tentu akan bagus untuk menambah portofolio. Bisa juga membuat alternatif lain seperti membantu mengelola media sosial suatu komunitas yang kita ikuti, setidaknya kita tidak akan bekerja sendiri, melainkan bekerja bersama tim. Hal tersebut bisa lebih memudahkan.
7. Memperluas Jaringan (Networking)
Tidak bisa dipungkiri, saya pribadi mendapatkan proyek paruh waktu sebagai copywriter atau proyek lainnya yang berkaitan dengan menulis dari jejaring yang saya bangun. Itu pun saya masih merasa harus terus berjejaring, karena kita tidak akan pernah tahu dari mana pintu rezeki-Nya menemui diri kita. Memperluas jaringan bisa dilakukan dengan beragam cara, misalnya berkomunitas atau berorganisasi, mengikuti online atau offline event, mengikut kelas untuk menambah skill, dan memanfaatkan media sosial seperti LinkedIn.
Selamat mencoba tujuh tips di atas, ya! Jika nanti berhasil, boleh, lo, berkabar ke saya. Barangkali kita bisa saling belajar. Jika suatu hari menemui kendala, tolong jangan menyerah, ya. Setidaknya beri tenggat waktu untuk diri sendiri, kapan harus terus berjalan, kapan harus mengambil jeda, kapan harus berhenti dan mencoba hal baru lainnya. Semoga Allah mudahkan :)
0 Comments
_Thank you for reading. What do you think about the article above?