بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Postingan pertama di 2023 justru ditulis di bulan Desember, di coffee shop rekomendasi teman baik saya. Sebelum lanjut nge-layout newsletter komunitas, entah kenapa rasanya ingin mengungkapkan apa yang saya rasakan setahun terakhir ini, khususnya highlight di tahun ini. Sungguh tahun yang penuh roller coaster. Alhamdulillah.
Sejak Oktober 2022, saya tinggal di suatu desa di Jawa Timur, dekat perbatasan Jawa Tengah. Saat itu saya bekerja sebagai copywriter sekaligus sebagai lead tim yang bertanggung jawab untuk mengelola media sosial suatu bisnis sosial di bawah naungan yayasan. Di saat yang sama, saya juga sebagai freelance social media officer suatu digital agency yang based-nya di Jakarta dan Jogja, saya bekerja secara remote. Walaupun kenekatan saya mengambil dua pekerjaan itu secara bersamaan sangat melelahkan dan hasilnya tidak memuaskan bagi diri saya sendiri, tapi saya nggak menyesal sudah mencobanya hingga bulan April. It's worth a try!!
Mei dan Juni, saya memutuskan untuk rehat di rumah, tak mengambil pekerjaan apa pun. Saya sudah bertekad akan ikhtiar lagi di bulan Juli, bahkan menyampaikan ke ibu agar tidak bertanya tentang pekerjaan dan memberitahu kondisi saya yang butuh rehat dari tuntutan pekerjaan yang cukup menguras pikiran dan tenaga. Rasa-rasanya penghasilan sekian juta nggak sebanding dengan ketenangan jiwa. Saya butuh aktivitas yang saat mengerjakannya hati saya tenang, walaupun penuh tantangan, tapi saya bahagia mengerjakannya. Bukan justru yang membuat saya gelisah.
Alhamdulillah, di akhir Juni, seorang teman menawarkan pekerjaan. Sejak Juli hingga akhir Desember ini saya bekerja sebagai copywriter, mengoreksi script reels teman-teman, membuat scriptwriting untuk video klien, terkadang membantu membuat proposal kerja sama dan sebagai project manager untuk produksi video. Hal yang paling saya syukuri adalah rekan-rekan yang baik hati dan tulus. Rasanya tiada hari kerja tanpa ada canda mereka yang turut mewarnai. Namun, karena satu-dua hal terkait internal kantor, tahun depan saya tidak lagi full time ngantor. Alhamdulillah, insyaAllah, masih bisa berinteraksi dengan mereka lewat project-project freelance ke depannya. Semoga lancar dan berkah aktivitas kami.
Lalu, highlight tahun ini apa?
Tentu saja kisah romance yang saya tunggu-tunggu, hahaha. Saat masih tinggal di desa itu, otak rasanya penuuuh sekali. Masih terekam di buku catatan saya, 9 Maret jam 9 malam, di dalam Kereta Pasundan perjalanan menuju Sidoarjo, saya menulis doa agar Allah mempertemukan saya dengan jodoh saya. 31 tahun menjadi single, jujur sangat kenyang dengan pertanyaan "kapan". Meskipun saya tak terlalu peduli dengan omongan orang lain, tapi sungguh di 2023 ini saya merasa harus berusaha "menemukan dan ditemukan" oleh jodoh saya. Lalu di 19 Maret, saya mulai berkenalan dan berinteraksi dengan seorang stranger. Benar-benar hal di luar kendali. Alhamdulillah, beberapa hari setelah Idul Fitri, saya bertemu dengannya untuk pertama kali. Saya pun tidak menaruh ekspektasi, jika berakhir menjadi teman ya tidak masalah. Namun, sepertinya Allah punya rencana lain untuk kami. Setelah pertemuan itu kami sepakat untuk ikhtiar mewujudkan salah satu impian kami.
Apakah perjalanan kami lancar dan mulus? Tentu ada saja ujiannya, tapi saya pikir ujian ini ada untuk menguatkan niat kami. Siapa pun yang membaca tulisan ini, mohon doakan kami ya, agar benar Allah wujudkan mimpi kami di waktu terbaik-Nya. Menemukan dan ditemukan olehnya adalah hal yang sangat saya syukuri di tahun 2023 ini. Semoga Allah mengampuni setiap kelalaian dan dosa kami. Semoga Allah mempersatukan kami dan senantiasa membimbing kami menuju jalan-Nya. Aamiin.
0 Comments
_Thank you for reading. What do you think about the article above?